Sabtu, 28 Mei 2011

Dengan Hati by Syafrina Siregar

Kamila Zakaria, putri dari Dr. Zakaria ini tidak pernah betah di tempat kerjanya. Namun saat ini, Mila bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang HIV/AIDS. Ditempatnya yang baru, ia mengenal Santi sesama konsultan di perusahaannya. Dan baru kali ini dia cocok dengan seseorang yang bisa dipercayainya menjadi sahabat. Bosnya yang galak namun memiliki wajah mirip Demort Mulroney membuatnya hampir mengundurkan diri lagi, karena seenaknya memaki pekerjaannya yang ia kerjakan semalaman.
Santi datang kerumahnya untuk membujuk Mila agar tak sudi mengundurkan diri. Akhirnya Mila menuruti apa kata Santi, karena Mila juga tidak mau berpisah dengan Santi.
Lama Mila kerja dibidang HIV/AIDS sebagai konsultan, Mila harus berjumpa dan bergaul dengan para ODHA(Orang Dengan HIV/AIDS) dan menunjukkan bahwa Mila tidak melakukan Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA. Namun Mila masih berperang dengan hatinya, ia takut tertular oleh virus HIV/AIDS. Padahal ia tahu virus itu menyebar bukan hanya dengan sentuhan tangan atau bersalaman, Mila tahu semuanya. Tapi dia tetap takut.
Sampai awalnya, Santi sahabatnya, meninggalkan obat CRV dirumah kosnya. Mila mengikutinya, alangkah kagetnya ia ketika obat yang Santi minum adalah obat untuk para ODHA. Mila merasa jijik setiap kali bersalaman dengan ODHA dan memuntahkan segala makanan yang dibuat para ODHA. Dan kini ia tahu sahabatnya adalah ODHA!
Mila menjauhi Santi dikantor dan Santi pun seperti menghindar. Mila merasa sepi, tidak ada teman yang biasa diajaknya mengobrol, tidak ada yang menjailinya, tidak ada yang menemaninya berbelanja...
Saat Mila mulai dekat dengan Ian(bosnya), Mila bertanya pada Ian. "Sebuah hubungan tidak dilihat dari status kesehatan, Mila. Sikap dan Karakter yang menentukan" dan Mila termangu dengan jawaban Ian.
Mila dekat kembali dengan Santi, tidak ada teman yang sebaik Santi. Persahabatan Mila-Santi semakin dekat. Mila sudah tidak takut lagi pada ODHA. Dia malah semakin giat memberikan wacana dan presentasi untuk mengurangi dampak stigma dan diskriminasi.
Sekian waktu berlalu dengan cepat, ketika proyek yang dikerjakannya hampir setahun berlalu. Mila semakin dekat dengan teman-teman kerjanya, ada Santi, Lina, Dini, dan juga bosnya Ian yang menyukai Mila.
Kantor membuat sebuah acara bbq untuk merayakannya, sesuai rapat, rumah Mila yang akan dijadikan tempat acaranya. Lalu saat acara tengah berlangsung, tiba-tiba Dini yang sedang hamil tua akan segera melahirkan, semuanya panik tak terkecuali Mila. Santi memohon pada Mila untuk meminta tolong pada Dr. Zakaria menangani Dini. Namun Mila keberatan, Mila tetap takut ayahnya menjadi ODHA dan Mila berkeras melarang ayahnya mengoperasi Dini. Dr. Zakaria dan semua rekan kantornya tanpa berpikir panjang membawa Dini kerumah sakit. "Jika dijalani dengan hati, semuanya akan lebih mudah dimengerti" kata Dr. Zakaria waktu itu. Dan, setelah mendengar ayahnya tidak apa-apa dan Dini serta anaknya selamat, Mila merasa lega.
Setelah menengok Dini, Mila mampir ke kos Santi. Dan keadaan Santi memburuk sampai beberapa hari berlalu. Akhirnya Santi pun meninggal dunia. Mila merasa sedih sekali karena sahabatnya sudah tidak ada lagi. Rasa suka Mila kepada Ian semakin bertambah kian hari. Namun Ian seperti menghindarinya, namun Mila yakin Ian juga menyukainya. Tapi kenapa Ian menghindarinya? Mila bertanya dalam hati. Atau karena perempuan cantik yang sering datang ke kantor sewaktu ini?
Dan Mila mendatangi hotel Ian ingin mengorek kebenaran tentangnya. Dan Mila memperoleh keterangan, bahwa Ian juga ODHA!
Dan kabar baiknya perempuan yang bersama Ian adalah adik Ian.
Ian menyukainya dan Ian adalah ODHA! pernyataan itu berulang kali mampir dipikiran Mila. Esoknya Mila menemui Ian, mengatakan apakah Ian benar-benar mencintainya.
Akhirnya Ian melamarnya, dan Mila menikah dengan Ian. the end.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar